Sabtu, 21 November 2015

Love Story

Selamat malam menjelang subuh(pagi)...

Waktu sudah menjukkan pukul 00:53 pada saat ini, tapi hati ini jujur tak bisa dibohongi, aku yang kaget saat liat medsos(path) kamu posting seperti itu, hati ini seperti tercabik-cabik oleh kerasnya hembusan angin malam~
Kamu yang selalu aku perjuangkan, aku inginkan tapi semua bertepuk sebelah tangan, begitu susahnya hati kamu sehingga sangat keras seperti batu, entah kamu memang cuek, dingin atau tak pernah peka sama sekali.
Selama kurang lebih 3 tahun menurutku itu adalah waktu yang cukup lama, padahal kamu tau bagaimana perasaan ini, perasaan yang tak bisa aku bohongi, sehingga membuat semua orang disekitar kita mengetahuinya, tapi itupun tak melelehkan sedikitpun hati kamu, hati kamu yang kerasnya bagaikan bongkahan batu besar.
Tapi semua ini percuma, aku coba untuk melelehkan hati kamu dan tak sedikitpun kamu mereposnya, aku lelah sudah cukup lelah berjuang sendiri, dan mungkin ini saatnya aku melupakan kamu lebih tepatnya mengikhlaskan kamu.
Walau sebenarnya hati ini masih sulit, aku juga bingung kenapa aku bisa begitu sungguh menginginkan kamu ada untukku, aku pun tak tahu bagaimana sebenernya perasaan kamu, kamu yang selalu menutupi atau entah tidak ingin membuka hati.
Aku mengagumimu bukan karna paras wajahmu, tapi melainkan kamu yang menurutku lebih baik dari yang aku kenal.
Aku sangat ingat sekali tatapan mata kita saat bertemu minggu lalu di sebuah acara, aku tidak membayangkan begitu aku sangat malu dan memalingkan nunduk kebawah.
Cukup itu saja yang aku pendam, dan aku tidak akan mengganggu kamu bang...
Love story~
Melupakan bukan cara yang tepat tapi mengikhlaskan adalah cara yang lebih tepat.

"DEF"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar